Alkisah - Anak Kecil yang Menangis

0
0
Deskripsi

Cerita ini adalah pengalaman mistis yang pernah dialami oleh salah satu teman saya yang bekerja di luar kota.

Dan cerita ini pernah saya post di blogdetik, namun sekarang layanannya sudah tutup. Jadi, saya posting ulang di sini.

Semangat membaca dan semoga terhibur!

Hampir setiap hari aku berjalan melewati jalan yang sama, untuk berangkat kerja. Dan tak pernah menemui hal yang aneh. Mungkin, karena aku orang baru di sini. Maka aku belum mengetahui lebih banyak tentang daerah tempatku sekarang menetap. Sampai suatu hari aku menemui keanehan saat sedang berangkat ke tempat kerja.

Pagi itu, aku melihat seorang anak perempuan sedang menangis di pinggir jalan. Dia duduk di trotoar sambil menundukkan kepalanya. Lantas, hati ini terdorong untuk menghampirinya, dan menanyakan apa yang terjadi.

β€œDek, kamu kenapa nangis? Apa yang sudah terjadi?”

Kepalanya terangkat, tapi dia tidak menjawab pertanyaanku. Dia melihat ke sekitar, dan seolah tidak memedulikanku yang ada di hadapannya.

β€œIbu. Ibu dimana?”

Sepertinya dia kehilangan ibunya, atau terpisah dari ibunya. Itu sebabnya dia menangis. Aku mencoba kembali bertanya, dan tetap tidak ia jawab. Ada apa sebenarnya dengan anak ini? Apa dia tuli? Kurasa tidak. Karena dia menuruti perkataanku, ketika aku ajak untuk mencari ibunya.

β€œKalau gitu, kita cari ibumu. Siapa tahu dia masih ada di sekitar sini.”

Aku menuntunnya dan dia menghapus air matanya. Aku mencoba bertanya sekali lagi, dia tetap saja tidak menjawab pertanyaanku. Dia malah terus bercerita tentang dirinya bermain bersama ibunya.

β€œAku suka sekali bermain sama ibu. Dia selalu mengajakku main petak umpet di taman. Tapi, sekarang aku tidak bisa menemukannya.”

Dia berhenti dan kembali termenung. Mendengar ceritanya, aku jadi berpikir. Sepertinya, dia menangis karena tidak bisa menemukan ibunya saat main petak umpet. Kalau begitu, aku harus segera menemukan ibunya. Mungkin saja ibunya juga sedang mencarinya.

β€œEh, lihat ada penjual roti. Ibu selalu beliin aku roti kalo habis main.”

Anak itu kembali ceria ketika melihat penjual roti yang sedang lewat di seberang jalan. Dengan seketika, dia menariku untuk menyeberang. Aku mencoba menghentikannya, karena ada sepeda motor yang melaju lumayan kencang. Tapi tidak berhasil, tarikannya cukup kuat untuk anak kecil seumurannya.

β€œTunggu, jangan sekarang. Masih ada motor yang lewat...”

BRAKK! Aku tidak bisa menghindar dari sepeda motor tersebut. Aku terguling dan tiba-tiba semuanya gelap. Dan entah apa yang terjadi selanjutnya. Sadar-sadar, aku tengah dikerumuni oleh banyak orang. Lalu, saat aku bangun kepalaku terasa sakit dan kedua tanganku lecet.

Seketika aku teringat dengan anak perempuan itu, dan langsung menanyakan keadaannya pada orang-orang. Tapi, tidak satupun dari mereka yang melihat anak kecil tersebut. Orang yang menabrakku juga tidak melihatnya.

β€œSaya gak liat anak kecil. Tadi, Mas tiba-tiba saja menyeberang saat saya melintas.”

Orang itu tampak bingung, kenapa aku menanyakan seorang anak kecil. Begitu pun aku, bingung, siapa anak kecil itu sebenarnya. Aneh sekali, kenapa tidak ada yang melihatnya selain aku. Jelas-jelas tadi aku menuntunnya dan dia yang menarikku ke tengah jalan. Sehingga aku tertabrak oleh sepeda motor.

β€œMas, lain kali musti lebih waspada dan jangan bengong kalau lewat jalan ini. Karena, di sini memang suka terjadi hal-hal aneh. Kemarin saja, ada mobil yang berhenti mendadak seperti menghindari sesuatu. Tapi, tidak ada apapun yang menghalanginya.”

Aku tercengang mendengar cerita tersebut dari salah satu warga di sana. Mungkinkah tempat ini seangker itu? Sejak kapan hal aneh itu sering terjadi? Mereka hanya menggelengkan kepala, tidak tahu-menahu kapan pastinya hal aneh itu terjadi

β€œKami juga tidak tahu, sejak kapan hal aneh itu sering terjadi.”

Daripada aku terus memikirkannya, aku memilih pulang saja. Karena, aku tidak bisa melanjutkan perjalananku untuk bekerja. Kepalaku benar-benar pusing dan luka ditanganku harus segera ditangani. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang telah menabrakku bersedia untuk mengantarkanku pulang. Dan kamipun segera melaju pergi.

=================================

Terima kasih sudah membaca sampai tuntas!

Instagram @ainksarjang

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi πŸ₯°

Kategori
Alkisah
Selanjutnya Alkisah - Orang Misterius
0
0
Aku berjalan di trotoar menuju alun-alun, sambil memainkan ponselku untuk menghilangkan rasa bosan. Tapi, sesekali aku memperhatikan sekitar. Aku melihat seorang pria sedang bersandar di tembok sebuah toko. Tampak misterius, memakai jaket hoodie dan masker hitam. Aku langsung memalingkan wajahku ketika dia melihatku. Aku mempercepat langkahku untuk menghindari sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi. Dan ternyata, dia tidak mengikutiku. Aku merasa lega mengetahui hal itu. Tiba-tiba ada pemberitahuan di ponselku, setelah kuperiksa ternyata sms dari temanku. Aku membaca pesannya sambil terus berjalan. Temanku memberi pesan kalau dia sudah sampai di alun-alun lebih dulu, dan sekarang dia sedang menungguku. Aku segera menyeberang untuk menuju ke tempat itu. Tapi, tiba-tiba ada seseorang yang menyenggolku dengan cukup keras dari arah kiri. Sehingga aku tidak jadi untuk menyeberang, karena aku hampir jatuh.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan