42. Jeno X Jaehyun NCT

2
0
Deskripsi

“Jaehyun - ssi…”

Jaehyun menolehkan kepala, menatap pada asistennya yang masuk kedalam ruang kerja dengan wajah panik, “Ada apa?”

“Di hall depan kantor, ada bocah SMA bersikeras sekali ingin bertemu denganmu,” kata sang asisten, “Katanya penting sekali.”

Jaehyun menatap pada jam ditangannya, “Sudah jam makan siang…”

Asisten Jaehyun mengerutkan kening melihat Jaehyun bangkit berdiri, “Tuan…”

“Aku mau makan siang dengan bocah SMA itu dulu,” kata Jaehyun. 

Asisten Jaehyun melihat pada Jaehyun yang melangkah keluar dari ruangan, “Ternyata memang kenal.. tapi siapanya Jaehyun - ssi?”

 

Jeno segera bangkit berdiri dengan senyuman lebar ketika melihat sosok Jaehyun datang mendekat. 

“Hyung…” ucap Jeno yang segera mendekat dan memeluk lembut tubuh Jaehyun. 

“Kau seperti tidak bertemu puluhan tahun saja,” kata Jaehyun yang melepaskan pelukan Jeno. 

“Tapi kita sudah 3 hari tidak bertemu hyung dan itu rasanya seperti tidak bertemu ratusan tahun,” kata Jeno. 

“Jangan berlebihan…” kata Jaehyun dengan senyuman tipis, kekasihnya ini memang agak berlebihan, “Ayo makan siang.. aku lapar.”

“Siap, aku yang bayar kali ini,” kata Jeno yang menggenggam lembut pada tangan Jaehyun. 

“Tapi aku tidak mau memakan hamburger atau fast food,” kata Jaehyun. 

“Siap istriku sayang,” ucap Jeno. 

Jaehyun tersenyum lebar, namun senyumannya segera menghilang saat menyadari banyak orang yang menatap padanya dan membicarakannya. 

@@@@@

Jeno menatap pada Jaehyun yang sudah tidak menyentuh makanan sama sekali setelah hanya memakan satu suap nasi dengan potongan daging panggang. 

“Ada apa hyung? Apa makanannya tidak enak?” tanya Jeno.

“Jangan datang ke kantor lagi ya,” kata Jaehyun. 

“Kenapa?” tanya Jeno dengan dahi mengkerut.

“Aku tidak mau sampai terjadi gosip diantara orang - orang kantor,” kata Jaehyun, “Tidak baik untukmu juga.”

“Tadi kau tidak protes ketika aku memanggilmu istri,” kata Jeno, “Kenapa sekarang…”

“Aku mohon.. mengertilah dan jangan banyak bertanya,” kata Jaehyun, “Aku meminta hal ini demi kebaikan kita bersama.”

“Kebaikan bersama atau hanya untuk kebaikanmu. Aku tidak masalah pacaran denganmu,” kata Jeno, “Dan kau juga tidak pernah mempermasalahkannya selama ini. Kau takut ditangkap polisi?”

“Bukan itu.. bukan.. aku takut kalau kabar mengenai aku yang pacaran dengan bocah SMA terdengar sampai Presiden Direktur dan dia akan memecatku,” kata Jaehyun. 

“Kalau begitu, mari kita bicara dengan presiden direktur - mu itu…” Jeno bangkit berdiri. 

“Eeeeeeh… jangan gila kau ya Jeno..” Jaehyun segera bangkit berdiri dan memeluk erat tubuh Jeno dari belakang agar tidak pergi dari ruang VIP restoran ini dan menemui Presiden Direkturnya. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi Presiden Direkturnya jika tiba - tiba saja ada bocah SMA yang datang dan mengatakan mengenai hubungan mereka. 

“Tidak mau, aku akan bilang pada Presiden Direktur - mu itu, lepas.. lepas…” kata Jeno yang kemudian melepaskan pelukan Jaehyun dari tubuhnya. 

“Jeno.. Jeno.. Jeno…” Jaehyun bergerak cepat, dia menghalangi pintu tempat keluar masuk satu - satunya di ruang VIP ini, “Bayangkan betapa anehnya kita tiba - tiba datang ke Presiden Direktur dan bilang kalau kita pacaran. Makanya jangan datang menemuinya.”

“Terus bagaimana biar kau tidak malu memiliki kekasih sepertiku? Biar kau tidak khawatir dipecat atau dijadikan bahan gosip orang - orang kantor?” tanya Jeno.

“Pokoknya, jangan datang dulu ke kantorku, apalagi memakai seragam sekolah seperti ini,” jawab Jaehyun yang kemudian mengelus lembut pada wajah tampan kekasihnya, “Bukannya aku tidak mencintaimu, tidak menyayangimu tapi… aku mohon.. pahami keadaan nya ya.”

Jeno tersenyum lebar, ia menganggukkan kepala, “Tentu hyung.. maaf tadi aku sempat tidak memahamimu.”

Jaehyun menggelengkan kepala, “Aku juga minta maaf… jadi terkesan tidak mencintaimu.”

Jeno mendekatkan wajahnya, ia mencium lembut pada bibir Jaehyun. Ciuman lembut yang Jeno maksudkan sebagai tanda sayang, justru dibalas dengan cukup kasar dan menuntut oleh Jaehyun sehingga membuatnya membalas lumatan - lumatan dengan lebih bersemangat. Jeno tidak lupa menghisapi bergantian bibir bawah dan atas Jaehyun, sampai akhirnya dia mendengar suara lenguhan nikmat di sela - sela ciumannya dari Jaehyun. 

Jeno dan Jaehyun melepaskan ciuman mereka dalam waktu bersamaan. Keduanya saling tatap kemudian saling tersenyum dengan wajah malu - malu yang menyiratkan cinta dan kasih. 

“Selesaikan makannya dulu hyung, setelah itu mari kita ke hotel,” kata Jeno. 

“Heh aku masih kerja,” kata Jaehyun. 

“Aku akan minta izin ke Presiden Direktur,” kata Jeno. 

“Jangan!!!!” 

@@@@@

Karena rasa sayang dan cinta Jeno yang memang begitu besar pada Jaehyun, dia menuruti permintaan Jaehyun untuk tidak datang dulu ke kantor Jaehyun. Dan karena memang dia juga sudah mulai sibuk dengan persiapan ujian, Jeno memang tidak memiliki banyak waktu untuk pergi menemui Jaehyun. Bahkan kini Jeno hanya bisa menemui Jaehyun seminggu 3 kali, dia sibuk sekolah dan Jaehyun sibuk bekerja, benar - benar keadaan yang agak mengkhawatirkan. Jeno percaya pada Jaehyun jika kekasihnya itu tidak akan mengkhianatinya, tetapi dia khawatir jika kelamaan tidak bertemu cinta mereka akan menghilang. 

“Waaaaaa!!!!!” teriak Jeno dengan sangat keras sehingga membuat seisi kelas, termasuk guru menolehkan kepala padanya. 

“Ada apa sih Jeno?” tanya guru di depan kelas. 

“Maaf saem.. rasa rindu ini menyiksaku,” jawab Jeno dengan begitu jujurnya. 

Guru yang ada didepan kelas menatap Jeno dengan dahi mengkerut sementara teman - teman Jeno menertawakannya. Tapi Jeno kembali duduk dan menepuk pipinya sendiri.

“Aku akan konsentrasi saem… aku harus masuk universitas yang aku inginkan, mendapat pekerjaan yang bagus dan melamar kekasihku tercinta,” kata Jeno, “Ayo saem.. lanjut belajarnya.”

“Bagus!!! Cinta itu memang sangat membantu untuk motivasi belajar, semangat anak - anak.. kita tambah jam belajarnya sampai jam 10 malam…”

“Yaaaah…..”

@@@@@

Jeno dan Jaehyun akhirnya bertemu setelah beberapa minggu tidak bertemu. Dan dipertemuan mereka kali ini, mereka memutuskan untuk membuka pengumuman penerimaan mahasiswa baru bersama - sama. 

“Kalau lolos beri aku hadiah jatah yang sudah tertunda beberapa minggu,” Jeno menjerit keras ketika Jaehyun menepuk dahinya dengan cukup keras.

“Buka dulu, gampang masalah itu,” kata Jaehyun. 

“Aku deg - deg an hyung…” Jeno menarik tangan Jaehyun dan meletakkan di dadanya, “Kerasa kan.. jantungku berdebar - debar tidak karuan.”

“Iya, seperti mau meledak ini,” kata Jaehyun terkikik geli, “Sudah buruan buka.”

“Okey.. sebentar… satu dua ti…” Jeno menekan tombol untuk membuka pengumuman dan dia segera melompat ketika melihat jika dia lolos. 

Jaehyun ikut berteriak keras. 

Jeno langsung mendekat pada Jaehyun dan memeluk erat tubuh kekasihnya.

“Aku lolos hyung….” ucap Jeno sambil mencium lembut kening Jaehyun berkali - kali. 

“Selamat.. kekasihku memang hebat luar biasa,” Jaehyun balas mencium lembut pada pipi Jeno. 

Jeno dan Jaehyun berhenti heboh sendiri, bukan karena mereka menjadi tontonan orang - orang di kafe ini, melainkan karena mereka saling menukar tatap dengan perasaan hangat dan nyaman yang sudah lama mereka rindukan. 

Jeno mendekatkan wajahnya, mencium lembut pada bibir Jaehyun, “Tunggu aku lulus kuliah dan dapat kerja.. setelah itu aku akan melamarmu hyung.”

“Aku akan menunggumu.. kapanpun.. aku akan menunggumu,” ucap Jaehyun dengan senyuman lebar. 

Jeno mengecup lembut kembali pada bibir kekasihnya. Mereka berdua kembali duduk, melanjutkan obrolan mengenai hidup mereka yang sempat terpisah.

 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya 43. Jungkook BTS X Yeonjun TXT
0
0
“Aku manis enggak???”Jungkook menolehkan kepala, menatap pada Yeonjun yang berbaring di sampingnya sambil menatap lekat padanya. “Kok diam saja? Aku enggak manis ya.. jelek ya..” kata Yeonjun yang menggeser tubuhnya, membelakangi Jungkook.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan