Rimba Sagala : Pencarian Kekuatan Naga - Bab 2

1
0
Deskripsi

Rimba berdiri di jendela perpustakaan kerajaan, matanya terpaku pada formulir pendaftaran di tangannya. Suara Pak Arif yang bijaksana dan cerita tentang Nyx Drakos, sang pahlawan legendaris yang mengalahkan naga terkuat, terus terngiang di telinganya. Dengan semangat dan sedikit kecemasan, ia bersama Sari melangkah menuju kantor jasa pengiriman di pusat kota. Di tengah keramaian, Rimba merasakan detak jantungnya semakin cepat, memikirkan petualangan besar yang menantinya. Pertanyaan tentang kekuatan...

Bab 2: Pendaftaran di Sekolah Petualangan Argenta

Rimba memandang keluar jendela perpustakaan kerajaan Lumira, merenungi informasi yang baru saja diterimanya dari penjaga perpustakaan. Langit di luar tampak cerah, kontras dengan pikirannya yang penuh dengan harapan dan sedikit kecemasan. Langkah pertama menuju petualangannya baru saja dimulai.

Penjaga perpustakaan, seorang pria tua bijaksana bernama Pak Arif, dengan senyum hangat menyerahkan formulir pendaftaran kepada Rimba. "Isi formulir ini dengan lengkap, Rimba. Setelah selesai, bawa ke kantor jasa pengiriman di pusat kota. Mereka akan mengirimkannya menggunakan mesin teleportasi aura," kata Pak Arif dengan suara yang lembut namun penuh semangat.

Rimba mengangguk dengan semangat. "Terima kasih, Pak Arif. Saya akan segera mengisinya." Rimba menggenggam formulir dengan erat, merasa beban sekaligus kegembiraan atas langkah besar yang akan diambilnya.

Pak Arif tersenyum lagi, matanya memancarkan kebijaksanaan yang hanya dimiliki oleh seseorang yang telah melihat banyak petualang muda datang dan pergi. Rimba merasakan rasa hormat dan kekaguman yang mendalam kepada pria tua itu.

"Semoga perjalananmu menjadi petualang penuh dengan penemuan dan petualangan hebat, Rimba," kata Pak Arif dengan suara penuh harapan.

Rimba segera menuju meja terdekat dan mulai mengisi formulir dengan cermat. Setiap kolom diisi dengan teliti, mencantumkan semua detail yang diperlukan. Saat mengisi, pikirannya melayang pada petualangan yang akan datang, tantangan yang harus dihadapi, dan misteri yang akan dipecahkan.

Sebelum beranjak pergi, pandangan Rimba tertuju pada ornamen kaca di sudut ruangan. Ornamen itu menggambarkan seseorang bertudung hitam sedang melawan naga. Lukisan orang itu pun juga terdapat di deretan para tokoh legenda, berada di tengah dengan ukuran paling besar. Rimba selalu penasaran dengan siapa orang itu.

Akhirnya, dia memberanikan diri untuk bertanya kepada Pak Arif setelah mengisi formulirnya. "Pak Arif, siapa orang yang ada di ornamen kaca itu?" tanya Rimba sambil menunjuk ke arah ornamen kaca.

Pak Arif tersenyum penuh pengertian. "Dia adalah Nyx Drakos, orang yang berhasil mengalahkan naga terkuat sepanjang sejarah dunia Arcanis. Naga itu berhasil menghancurkan hampir separuh dunia hanya dalam waktu kurang dari satu tahun. Banyak kerajaan bersatu hanya untuk melawan naga itu, tetapi semuanya kalah. Hanya dengan seorang diri, Nyx berhasil mengalahkan naga itu. Meski banyak orang yang tidak percaya, terbukti bahwa semenjak itu, sang naga tidak pernah muncul kembali."

Rimba terpesona mendengar cerita itu. "Apakah Pak Arif percaya dengan itu? Apakah Pak Arif pernah bertemu dengan Nyx?"

Pak Arif mengangguk. "Ya, pernah. Saat dia memasuki perpustakaan ini untuk pertama kalinya, auranya yang sangat kuat membuatku merinding. Dia datang karena kecintaannya pada ilmu pengetahuan, buku, dan sejarah. Saat kerajaan tahu bahwa Nyx datang, dia diundang ke istana untuk menemui raja. Pada akhirnya, karena kecintaannya pada ilmu pengetahuan dan sejarah, Nyx memutuskan untuk melindungi Kerajaan Lumira. Dia melakukan itu agar ilmu pengetahuan terus berkembang, arsip-arsip penting tetap dijaga keasliannya, dan tidak ada yang berani menyerang kerajaan ini. Bukankah itu sedikit lucu? Beberapa orang tidak percaya dengan kekuatan Nyx dan bagaimana dia mengalahkan sang naga, tetapi tidak ada pihak yang berani menyerang Kerajaan Lumira semenjak itu."

Rimba mendengarkan dengan takjub, terinspirasi oleh kisah Nyx Drakos. "Nyx Drakos berhasil mengalahkan naga terkuat sepanjang sejarah... bagaimana dia bisa melakukannya seorang diri? Dan dari mana naga itu mendapatkan kekuatan sebesar itu?" pikir Rimba. Keingintahuan mulai merasuki pikirannya, memicu hasrat baru untuk mencari tahu lebih dalam tentang asal-usul kekuatan sang naga.

Dengan rasa kagum yang baru, Rimba berpamitan kepada Pak Arif dan berjalan menuju pusat kota bersama Sari. Menghirup udara segar yang menenangkan sambil memikirkan langkah besar berikutnya. Kantor jasa pengiriman terletak sejauh tiga hingga lima kilometer dari perpustakaan, tetapi perjalanan tersebut terasa ringan bagi mereka. Kota Lumira ramai dengan aktivitas, tetapi Rimba dan Sari terus berjalan dengan tujuan yang jelas di benaknya. Dalam keramaian itu, Rimba merasakan ketenangan, seolah-olah jalan yang dia tempuh sudah ditakdirkan.

Sesampainya di kantor jasa pengiriman, Rimba dan Sari melihat mesin teleportasi aura yang besar dan rumit berjajar di sudut ruangan. Mesin teleportasi aura itu berbentuk tabung bercahaya, dengan mekanisme yang terlindung kaca di tengahnya. Sistem ini memungkinkan pengiriman barang hingga 1000 kilometer. Untuk jarak lebih jauh, barang akan dikirim melalui kantor jasa terdekat hingga mencapai tujuan akhir.

Seorang petugas pengiriman menyambutnya dengan ramah. "Selamat siang, ada yang bisa kami bantu?" tanya petugas itu dengan senyum hangat.

Rimba menyerahkan amplop berisi formulir pendaftaran. "Saya ingin mengirimkan ini ke Sekolah Petualangan Argenta."

Petugas itu mengangguk dan memeriksa amplopnya. “Wah, Sekolah Argenta? Kamu pasti ingin jadi petualang hebat. Semoga berhasil diterima, ya."

Rimba tersenyum mendengar kata-kata motivasi itu. "Terima kasih. Saya akan berusaha sebaik mungkin."

Petugas itu mengatur pengiriman. "Kami akan mengurus pengiriman ini. Mesin teleportasi aura kami akan mengirimkannya ke kantor jasa terdekat dengan sekolah tersebut, dan kurir kami akan memastikan amplop ini sampai dengan selamat."

Rimba merasa sedikit lega mendengar penjelasan itu. Langkah pertama untuk mewujudkan mimpinya menjadi petualang sudah diambil. Setelah menyelesaikan administrasi pengiriman, mereka keluar dari kantor dengan perasaan puas dan penuh harapan. Angin sore yang lembut menyapa wajah mereka, seolah-olah memberikan berkat bagi perjalanan panjang yang akan Rimba tempuh.

Di sepanjang perjalanan pulang, Rimba terus memikirkan cerita tentang Nyx dan naga itu. Bagaimana bisa ada makhluk yang begitu kuat, mampu menghancurkan setengah dunia hanya dalam waktu kurang dari setahun? Pertanyaan-pertanyaan ini terus berputar di benaknya, semakin memperkuat tekadnya untuk mencari asal kekuatan sang naga. Dia tahu bahwa jawabannya mungkin bisa ditemukan di Sekolah Petualangan Argenta, dan dia bertekad untuk menemukan jawabannya.

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Berhembus
1
1
Seorang pria yang sederhana, penuh debu dan luka, bernama Alaric. Ia menjalani hari-harinya sebagai pemburu kelas bawah. Setiap langkahnya penuh dengan perjuangan, mencari nafkah dengan mengambil tugas kelas bawah dan berburu kelinci liar di hutan yang lebat. Bajunya robek dan tubuhnya tercoreng oleh debu dan darah, namun ia tetap melangkah dengan tekad yang kuat.Di rumah kecilnya yang terpencil, Alaric merawat kekasihnya, Seraphina, yang terbaring lemah, wajahnya pucat dan tubuhnya rapuh, seolah dilanda sakit yang tak kunjung sembuh. Meski hidup mereka penuh dengan kekurangan, Alaric tak pernah menyerah. Dengan segala keterbatasan, ia berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi wanita yang ia cintai, meski hatinya terluka melihat penderitaan yang ia saksikan. Keadaan mereka adalah gambaran dari perjuangan hidup yang tak pernah mudah, namun penuh dengan cinta yang tulus dan pengorbanan tanpa henti.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan