Menyesal tiada guna

2
1
Deskripsi

Aku terluka dalam. Sakit di jantungku semakin menyesakkan dada. Tiada kata yang mampu ungkapkannya sekain kata numb…

Semua mata mereka tertuju padaku, taji yang tajam, sembilu yang tajam mengoyak hidupku. Semua mengatakan “kematian istrimu itu adalah salahmu!” “Cancer yang ia derita itu salahmu” “operasi yang dia alami itu salahmu” “kemoterapi itu juga salahmu” “bahkan covid adalah salahmu”. 

Lidah itu tak bertulang, tajam dan Tak punya otak! Hatinya pun mati busuk bersama akal mereka yang membusuk dalam rangka membenarkan diri atas kesalahan dan kehilangan.

Dimana kalian saat aku berjuang, saat merawat istriku, saat mendapingi masa-masa sulitnya, dimana saat mendapingi dia di masa kritis? Siapakah yang menurunkan semangat juangnya? Siapakah yang menghancurkan harapan dan mimpi ya? Semua karena ocehanmu yang sok tahu dan mendikte… bahkan dia Lelah dengan ocehan yang menurut dia begini dan begitu. Bahkan gara2 caramu itu, semua usahaku jadi percuma… dan ketika ia mencoba mendengarkan aku yang terbukti benar, semua sudah terlambat! Sakit sudah tidak tertahankan, dan dia tidak mampu melawan!

Orang tua macam apakah kamu sehingga egois seperti itu? Orang tua macam apa yang tidak berjuang langsung hanya ngomel dan menyalahkan orang lain? Apakah kamu dokter? Perawat? Ahli medis? BUKAN! tapi kamu sombong dan mengangap dirimu paham dan mengerti semua….. kamu sudah lakukan apa? kamu bisa aps?

Giliran istriku mati dalam perjuangannya yang terlambat, kau seolah menuduh bahwa aku yang membuatnya mati! Apakah kamu tidak sadar tajamnya mulut dan bibirmu telah mengoyak semangat juangnya? Semangat yang ia perjuangkan demi pangeran kecilnya, semangat yang ingin terus mendapingi dan merawat putra semata wayang kesayangannya. Dan itu kandas karena ketajaman mulut dan lidahmu! Semangat yang terkoya kembali terjalin, tetapi apalah daya fisik itu sudah terbatas…. Dan perjuangan dan usaha terakhirnya berujung meregang nyawa! Semangat terajut, tetapi fisik sudah runtuh!

Adakah seorang yang menginginkan hidupnya menderita, adakah seorang yang ingin kehilangan separuh jiwanya dan memimpikan hidup dalam penderitaan sepanjang hayatnya? Adakah seorang yang mencintai kekasihnya rela kehilangan dia dan membiarkanya menderita? 

Dasar orang tua yang naif dan egois! 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Butterfly 🦋🦋🦋
1
0
Keindahan di pinggir jalan
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan