Bobok Nyenyak, Kuy! (Chapter #6) - Angka 13 Bawa Sial?

Chapter #6Punya pasangan yang pekerjaannya mapan adalah idaman semua cewek. Tapi, kalau pasangan kita workaholic alias gila bekerja, kita bisa merasakan yang namanya kesepian, kurang perhatian, dan stress.Setuju, Dears?– – – – – – Ada survei yang mengatakan bahwa pasangan yang salah satunya workaholic biasanya lebih sering ribut dan berkonflik.Risiko perceraian pun 2 kali lipat lebih tinggi. Tapi, ngga menutup kemungkinan pasangan yang salah satunya workaholic juga tetap bahagia. Semua tergantung dari masing-masing cara pasangan bersikap dan memperlakukan pasangannya. Kalau kamu punya pasangan yang workaholic, marah dan kesal padanya bukan cara yang tepat untuk menghadapi karena justru kamu bisa memicu konflik.Lalu gimana caraku mengatasinya? – – – – – – PERTAMACobalah berdiskusi dari hati ke hati dengan pasangan ketika waktu senggang. Misalnya ketika malam sebelum tidur atau saat weekend. Aku percaya, kalau kamu jujur ke pasanganmu mengenai kegelisahanmu akan sikap workaholicnya, dia bisa mempertimbangkan ulang dan lebih memperhatikanmu.Jangan menggunakan bahasa yang kasar atau sarkasme ketika berbicara. Cobalah secara lembut menjelaskan mengenai perasaanmu yang butuh perhatian dan waktu bersamanya.  KEDUAKemudian, ingatkan dia juga bahwa terlalu sering bekerja juga justru berdampak buruk. Misalnya ia bisa mengalami sakit kepala, gangguan pencernaan, gangguan kecemasan, depresi, bahkan sakit jantung. Katakan kekhawatiranmu dan kepedulianmu dengan tulus padanya, bahwa kamu pasti sedih juga bila dia mengalami sakit.Ini bisa membuatnya berpikir lagi. KETIGASe-workaholicnya pasangan, dia pasti punya waktu beristirahat walau sedikit.Saat waktu luang tersebut, kamu bisa memanfaatkan untuk lebih dekat dengannya, melakukan hobi yang kalian sama-sama sukai. Memasak bersama, makan malam romantis, menonton serial Netflix, piknik sejenak di ruang terbuka, atau berolahraga bersama misalnya.Jangan malah mencari kesalahan atau meluapkan kekesalan padanya. Waktumu akan terbuang sia-sia dan justru kamu kehilangan quality time lagi bersamanya.  KEEMPATSudah terbatas waktu bersamanya, kamu justru asyik memegang ponsel saat sedang berdua.Ini yang membuatmu kehilangan sekali lagi momen spesial dengan dia. Jauhkan ponsel saat sedang berdua, even untuk mengecek masalah pekerjaan. KELIMAKamu pun harus memahami kondisi pasanganmu.Menjadikanmu sebagai prioritas memang dambaanmu, namun kamu ngga boleh egois dan memaksakan kehendak.Coba tanamkan dalam otak bahwa dia juga bekerja untuk menafkahimu dan keluarga.Sehingga kamu ngga lagi merasa sedih.Beri dia semangat dan dukungan baik secara physical touch atau beberapa actions sederhana misalnya membuatkan bekal makan siang di kantor. – – – – – –  Memang diperlukan kesabaran lebih agar hubungan dengan seseorang yang workaholic bisa tetap harmonis.Kalau cara-cara yang sudah kusebutkan ngga berhasil untuk dilakukan dan hubunganmu terasa semakin renggang, jangan ragu untuk berkonsultasi ke psikolog berdua dengan pasanganmu agar mendapat solusi terbaik, ya! Semoga hubungan kalian selalu diberi keharmonisan dan keromantisan.