Pertempuran Kursk: Serangan Ofensif Terakhir Nazi di Front Timur

0
0
Deskripsi

Pertempuran Kursk atau yang dikenal sebagai Battle of Kursk (5 Juli – 23 Agustus 1943) merupakan salah satu pertempuran yang dianggap sebagai salah satu pertempuran kunci pada Perang Dunia II yang terjadi pada wilayah Kursk, Uni Soviet, seiring Jerman meluncurkan Operasi Citadel sebgai respon Hitler atas kekalahan pasukan Jerman pada Pertempuran Stalingrad.

Hitler memerlukan sebuah kemenangan untuk mendorong moral dan meraih Kembali kepercayaan rakyat Jerman setelah kekalahan yang memalukan di Stalingrad serta tekanan sekutu di Afrika Utara. Hitler juga ingin membuktikan kepada para lawannya bahwa Jerman masih menjadi kekuatan yang tangguh, terutama pada front timur, setelah citra bahwa ia memiliki pasukan yang sangat hebat tak terkalahkan, hancur lebur. 

Kota Kursk menjadi target pertama Hitler, dikarenakan dengan menguasai Kota tersebut pasukan Nazi akan mendapatkan keuntungan taktis dengan menguasai jalur kereta apinya. Jika berhasil maka pasukan Jerman akan mengepung dan menghancurkan pasukan Soviet dan praktis mencegah tentara merah Soviet membangun momentum untuk mengambil alih kota Kharkov sebagai bagian dari rencana serangan musim semi Soviet.

Pada tahun 1943, Hitler telah kehilangan kekuatan pasukannya hingga sekitar 2 juta orang akibat serangkaian serangan pada Operasi Barbarossa –Serangan Nazi Jerman kepada Uni Soviet – dan juga Pertempuran Stalingrad. Putus asa untuk mengisi kekosongan tersebut, Hitler merekrut para veteran Perang Dunia I yang sudah berumur diatas 50 tahun bahkan mengirimkan para anggota Hitler Youth ke garis depan –sebelumnya dibebaskan dari bertugas di garis depan–. 

 Dalam beberapa bulan, Jerman berhasil mengumpulkan lebih dari 500 ribu pasukan, 10 ribu senjata dan mortar, 2700 tank dan senapan serbu, serta 2500 jet tempur untuk menyerbu dan merebut Kursk.  Di sisi lain, Soviet tak tinggal diam. Tentara merah juga menyiapkan kekuatan tempurnya yang terdiri dari 1,3 juta pasukan, 20 ribu senjata dan mortar, 3600 tank, serta 2650 jet tempur. 500 ribu pasukan cadangan serta 1500 tank tambahan juga disiagakan. Kedua belah pihak sudah dalam kondisi siap untuk bertempur dengan harapan mengubah jalannya perang. 

Pada saat persiapan penyerangan, beberapa petinggi militer Jerman meyakini bahwa mereka dalam posisi yang tidak diuntungkan secara material. Untuk mengimbangi kekuatan, Hitler memukul mundur waktu penyerangan Kursk, yang ia beri nama Operasi Citadel, sebanyak dua kali dari bulan Mei ke bulan Juni, dan ke bulan Juli 1943, untuk memberikan waktu untuk tank terbaru Jerman, Panther V dan Tiger tiba di garis depan, meskipun lebih canggih, keduanya tidak pernah teruji dalam medan perang. 

Penundaan penyerngan selama tiga bulan ini terbukti merupakan kesalahan fatal pasukan Jerman yang sangat menentukan. Pasukan Soviet memanfaatkan penundaan waktu ini untuk membangun pertahanan mereka dan juga melatih tantara mereka. Pasukan Nazi Jerman semakin kehilangan momentum karena intelijen Inggris telah berhasil memecahkan kode rahasia Pasukan Jerman dan secara rutin meneruskan informasi tentang target Operasi Citadel ini kepada pihak Soviet, sehingga Soviet dapat mempertiapkan kekuatan militernya di tempat yang tepat.

Pada tanggal 5 Juli 1943, pasukan Jerman memulai Operasi Citadel. Dengan kekuatan besar –sembilan divisi infanteri dan satu divisi panzer lengkap dengan senjata penyerangan, tank berat termasuk jenis Tiger dan kelas Destroyer—pasukan Jerman merangsek ke depan, mengepung Kursk dari sisi utara dan selatan.

Pasukan Jerman sangat kesulitan dalam menembus pertahanan Soviet, meski sudah mengepung dari utara dan selatan. Hal ini dikarenakan mekanisme pertahanan Soviet yang dibuat berlapis sehingga sangat sulit untuk ditembus oleh pasukan Jerman. Pada tanggal 10 Juli 1943, pasukan Soviet berhasil menahan laju pasukan Jerman di sisi utara Kursk.

Di sisi selatan, pasukan Jerman lebih sukses dan berhasil maju hingga Prokhorovka, sekitar 50 mil tenggara Kursk. Pasukan Jerman hamper saja berhasil menembus pertahanan di selatan Kursk. Namun, mendaratnya pasukan sekutu di Sisilia pada tanggal 10 Juli 1943 menjadi kabar buruk bagi Hitler, memaksanya menarik divisi Panzer untuk menuju Italia dan menyebabkan kekuatan Jerman di Kursk berkurang, terutama kekuatan di selatan Kursk. 

Pada tanggal 12 Juli, giliran Uni Soviet resmi meluncurkan serangan balik terhadap Jerman yang dinamai Operasi Kuzutov. Keputusan ini diambil karena pasukan Jerman sudah menunjukkan kekuatan yang menonjol di Kota Orel, meski di sisi utara Jerman melemah. Di Prokhorova, tank kelas berat terbaru Jerman –Tiger I dan Panther—bertemu dengan tank-tank T-34 dan KV Soviet. Tank terbaru Jerman ini diharapkan bisa menjadi factor penentu, namun harapan ini tidak pernah terwujud. Pada tanggal 24 Juli, pasukan Soviet telah memukul mundur pasukan Jerman hingga kebelakang titik awal Operasi Citadel. Pertempuran ini sendiri melibatkan sekiranya 1000 tank dari kedua belah pihak.

Pada tanggal 12 Agustus, pasukan Soviet meluncurkan serangan yang dinamai Operasi Polkovodets Rumyantsev yang bertujuan untuk memperluas kekuasaan pasukan soviet di bagian selatan. Serangan ini membuahkan hasil dengan pasukan Soviet berhasil merebut Kembali Kota Kharkov pada 23 Agustus.

Kemenangan Soviet pada pertempuran Kursk praktis mengakhiri impian Hitler untuk menaklukkan Rusia. Meski secara taktis unggul, Jerman tidak mampu menembus pertahanan Soviet dan kehilangan momentumnya. 

Pertempuran ini dapat dikatakan sebagai pertempuran tank terbsar dalam sejarah dengan melibatkan 6000 tank. Tetapi, kemenangan Soviet juga dating dengan konsekuensi yang besar pula. Meski unggul secara jumlah terhadap Jerman, pasukan Soviet kehilangan banyak korban, sekitar 800 ribu berbanding dengan 200 ribu di kubu Jerman.

Hitler tidak pernah mendapatkan Kembali momentum di Front Timur atau memulihkan kembali pasukan dan senjatanya. Bahkan Hitler dan pasukannya dipaksa bergerak secara reaktif akibat dikepung dari kedua Front oleh pasukan sekutu.

Sumber :

[1] Alam, Farhan. (2019, Agustus 16). 5 Alasan Jerman Kalah dalam Pertempuran Kursk Perang Dunia II. Dipetik Juli 5, 2020, dari IDN Times: https://www.idntimes.com/science/discovery/farhan-alam/5-alasan-jerman-kalah-dalam-pertempuran-kursk-perang-dunia-ii/5

[2] Brittanica.com (2020, Juni 28). Battle of Kursk. Dipetik Juli 4, 2020, dari https://www.britannica.com/event/Battle-of-Kursk

[3] Firman, Tony (2017, Juli 5). NAZI Jerman Dikalahkan Uni Soviet di Pertempuran Kursk. Dipetik Juli 5, 2020, dari Tirto.id: https://tirto.id/nazi-jerman-dikalahkan-uni-soviet-di-pertempuran-kursk-cr1e

[4] History (2018, September 7). Battle of Kursk. Dipetik 4 Juli, 2020, dari https://www.history.com/topics/world-war-ii/battle-of-kursk#section_4

[5] NN. Battle of Kursk: Understanding Beyond Battle Position. Dipetik 4 Juli, 2020, dari arcgis.com: https://www.arcgis.com/apps/Cascade/index.html?appid=74432db26a844a6b8428a454f88e01a0

[6] Timofeichev, Alexei (2018, Juli 18). Pertempuran Kursk: Bagaimana Hitler Kehilangan Harapan Terakhirnya Memenangkan Perang Dunia II?. Dipetik Juli 5, 2020, dari id.rbth.com: https://id.rbth.com/sejarah/80430-pertempuran-kursk-bagaimana-hitler-kehilangan-qyx

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Kategori
Perangduniaii
Sebelumnya Prakata
0
0
Halo, Halo ! Perkenalkan saya Gora Indiraja Shafa, bisa teman panggil Masgor biar kesannya akrab gitu hehe. Saya adalah seorang amatiran yang masih belajar. Saya dapat ditemukan di Instagram (username: @masgorgor). Saat ini, saya sedang berfokus untuk menyajikan hasil tulisan saya dalam bentuk carousel yang saya unggah di Instagram. 
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan