
Chapter 7: Kode Cinta di Balik Menu, Janji di Atas Bukit
Aroma rempah-rempah dan suara riuh pengunjung memenuhi restoran tradisional yang mereka pilih. Wanglin dan Li Muan duduk berhadapan, menikmati hidangan khas Sunda yang menggugah selera.
"Kau tahu, Li Muan," kata Wanglin, matanya menatap Li Muan dengan penuh kasih sayang, "Aku merasa sangat beruntung bisa bertemu denganmu. Kau telah membawa warna baru dalam hidupku, membuatku merasa hidup."
Li Muan, pipinya memerah, tersenyum malu. "Kau juga,...
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi ๐ฅฐ
Kategori
BerandaCyber SecurityDramaFiksiGombalanHackerKisah NyataKembali Ke Jalan Yang BenarKomediRomanceRomantis
Selanjutnya
Ilmu di Balik Gunung Salak
0
0
Chapter 8: Guru di Balik LayarMentari pagi menyinari bukit Cicurug, menyapa para anggota komunitas hacker yang sudah mulai beraktivitas. Wanglin dan Li Muan, masih terbuai dalam mimpi indah, dibangunkan oleh suara ketukan pintu yang lembut.
Wanglin, Li Muan, bangunlah. Ada tamu penting yang ingin bertemu dengan kalian, kata Pak Darto, ketua komunitas, dengan senyum ramah.
Wanglin dan Li Muan saling berpandangan, rasa penasaran bercampur dengan sedikit kegelisahan. Mereka bangkit dari tempat tidur dan bergegas menuju ruang tamu.
Di sana, mereka melihat seorang remaja laki-laki dengan aura tenang dan tatapan tajam. Rambutnya sedikit berantakan, namun sorot matanya masih memancarkan semangat muda. Wajahnya tampan dengan garis rahang tegas dan senyum yang menawan, membuatnya berkarisma. Remaja itu mengenakan baju koko putih dan sorban, memberikan kesan religius dan sederhana.
Perkenalkan, ini Haikal, kata Pak Darto. Dia adalah ketua komunitas hacker di Sukabumi, dan salah satu hacker terbaik di Indonesia. Jangan salah sangka, usianya baru 16 tahun, tapi ilmunya sudah melebihi banyak orang dewasa.
Wanglin dan Li Muan terkesima. Mereka pernah mendengar cerita tentang Haikal, seorang hacker jenius yang dikenal dengan keahliannya yang luar biasa dan kepribadiannya yang rendah hati. Haikal dikenal sebagai sosok yang selalu menolong sesama, menggunakan keahliannya untuk kebaikan.
Salam kenal, Haikal, kata Wanglin, sedikit gugup. Kami sangat senang bisa bertemu dengan kamu.
Salam kenal juga, Wanglin, Li Muan, jawab Haikal dengan ramah. Saya sudah mendengar banyak tentang kalian berdua. Kalian berdua adalah hacker yang berbakat, dan saya yakin kalian bisa menjadi aset yang berharga bagi komunitas ini.
Haikal menceritakan tentang sejarah komunitas hacker di Sukabumi, yang sudah ada sejak lama dan telah membantu banyak orang dengan keahlian mereka. Dia juga menjelaskan tentang tujuan komunitas, yaitu untuk membantu masyarakat dengan menggunakan teknologi, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi.
Wanglin dan Li Muan mendengarkan dengan saksama, hati mereka tergerak oleh semangat dan idealisme Haikal. Mereka menyadari bahwa komunitas ini bukan sekadar kumpulan hacker yang gemar bermain dengan kode, tetapi sebuah keluarga yang saling mendukung dan bekerja sama untuk kebaikan.
Haikal, kata Wanglin, Kami sangat terkesan dengan cerita kamu. Kami ingin bergabung dengan komunitas ini, dan kami ingin mengabdikan diri untuk membantu masyarakat.
Saya sangat senang mendengarnya, jawab Haikal dengan senyum lebar. Kalian berdua memiliki potensi yang besar, dan saya yakin kalian bisa membuat perbedaan di dunia.
Haikal menjelaskan bahwa komunitas hacker di Sukabumi dikenal dengan nama Komunitas Cicurug Cyber Attack. Nama yang mungkin terdengar menakutkan, namun sebenarnya mencerminkan semangat mereka untuk melawan kejahatan dunia maya dan membantu orang-orang yang membutuhkan.
Haikal, kata Wanglin, Wah, kamu hebat ketua! Walaupun kamu masih 16 tahun, tetapi kamu sudah memiliki komunitas sebesar ini dan paling menonjol di Indonesia. Ini keren sekali! Bahkan pada masa jayaku, aku tidak bisa membuat ini dan tidak bisa sepintar bocah berusia 16 tahun ini.
Haikal tersenyum mendengar pujian Wanglin. Terima kasih, Wanglin. Saya hanya berusaha untuk menggunakan kemampuan saya untuk kebaikan.
Haikal, kami ingin belajar dari kamu, kata Li Muan. Ilmu teknologi kamu sangat luar biasa, dan kami ingin belajar lebih banyak tentang dunia hacker.
Tentu saja, jawab Haikal. Saya akan dengan senang hati membagi ilmu saya kepada kalian berdua. Tapi, ingatlah, ilmu teknologi ini harus digunakan untuk kebaikan, untuk membantu orang lain, bukan untuk merugikan orang lain.
Wanglin dan Li Muan mengangguk setuju. Mereka menyadari bahwa ilmu teknologi adalah sebuah kekuatan yang besar, dan kekuatan itu harus digunakan dengan bijak.
Haikal, kata Wanglin, Kami berjanji untuk menggunakan ilmu kami untuk kebaikan. Kami akan mengabdikan diri pada komunitas ini, membantu orang-orang, dan membangun masa depan yang lebih baik.
Saya percaya kalian berdua, jawab Haikal dengan senyum penuh makna. Selamat datang di Komunitas Cicurug Cyber Attack.
Wanglin dan Li Muan merasa sangat bersyukur telah bertemu dengan Haikal. Mereka menyadari bahwa mereka telah menemukan guru yang luar biasa, seorang mentor yang akan membimbing mereka dalam perjalanan mereka sebagai hacker.
Bersambung...
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan