Sinopsis:
Mario, mahasiswa F&B yang gembul, polos, dan baik hati, memilih lokasi KKN di Desa Parung, Purwakarta. Ia ingin petualangan, tak menyangka akan bertemu bahaya di sana. Bersama timnya—Rakha, Malvin, Bagas, Jaka, dan Chandra—mereka mengarungi medan sulit, mulai dari menyeberangi Waduk Jatiluhur hingga motor mogok di tengah hutan. Di hari-hari awal, Mario menunjukkan keahlian memasaknya, membuat teman-temannya senang, dan mengungkapkan pengalaman mengajar yang membuat mereka takjub. Hubungan pertemanan pun terjalin erat, terutama dengan Rakha yang mulai menaruh perasaan khusus pada Mario.

Namun, kedamaian di desa mulai terusik. Suatu pagi, saat Mario sendirian pergi ke warung, ia tak sengaja bertabrakan dengan Pak Tono, seorang petani tinggi tegap dengan tatapan aneh. Malam harinya, ketika Mario asyik menyendiri di saung posko, ia sama sekali tidak menyadari bahwa sepasang mata gelap telah mengawasinya, memendam obsesi mengerikan yang perlahan tumbuh.

Fajar keesokan harinya, Mario diajak Pak Tono ke sawah untuk melihat matahari terbit. Di tengah hamparan sawah yang sepi, Pak Tono melancarkan aksinya. Sebuah kain bius menempel di mulut Mario. Meski Mario berontak hebat dan sempat menendang, ia akhirnya berhasil diculik oleh Pak Tono.

Mario terbangun dalam kengerian, terikat di kursi dalam sebuah lumbung padi yang pengap. Mulutnya terbekap, tubuhnya lemah. Pak Tono menghampirinya, mengungkapkan obsesi gilanya terhadap kulit Mario yang putih cerah, pipi gembul, dan perutnya. Mario memberontak marah, namun Pak Tono justru menamparnya, lalu meminta maaf palsu. Mario dipaksa makan nasi uduk yang sudah dicampur obat, membuatnya semakin tak berdaya. Dalam kondisi setengah sadar, Mario merasakan sentuhan Pak Tono yang mengelus tubuhnya, mencium keningnya, dan mencubitnya, sebuah siksaan yang tak terucap.

Di tengah penyekapan itu, Pak Tono menerima telepon misterius. Dari percakapan itu, terungkap bahwa Pak Tono dan Pak Gugun saling bertukar obsesi. Pak Gugun menginginkan Malvin, ketua KKN mereka, karena dianggap cerdas, atletis, dan ganteng polos, bahkan menawarkan imbalan besar. Pak Gugun berencana membawa Malvin ke Kamboja untuk dijual.

Tak lama, jebakan pun dipasang. Pak Tono memanggil Malvin ke lumbung dengan dalih meminta bantuan. Malvin yang tidak curiga, datang. Ia segera dibekap dan dibius oleh Pak Tono, meskipun sempat berontak. Mario yang menyaksikan kengerian itu dari kursinya, melihat temannya kini bernasib sama.
Apa yang akan terjadi pada Mario dan Malvin setelah mereka berdua menjadi tawanan? Akankah ada yang menemukan mereka di lumbung itu, ataukah mereka akan menghadapi nasib yang lebih mengerikan?

KKN Berujung Sandera Mental (18+)