
Putri tidak percaya zodiak dan meyakini bahwa orang yang percaya ramalan zodiak itu konyol. Namun, sehari-hari Putri justru bekerja sebagai tim editorial di Harian Soeka Cita, khususnya rubrik zodiak. Alih-alih meramal, Putri hanya mengarang bebas saja isi ramalan setiap minggunya. Putri tidak takut kena masalah, karena dia yakin rubrik itu tidak ada yang baca—zaman sekarang siapa yang masih membaca ramalan zodiak?
Sampai suatu hari, seorang pria datang ke kantor Soeka Cita dan marah-marah karena...
Putri tidak percaya zodiak dan meyakini bahwa orang yang percaya ramalan zodiak itu konyol. Namun, sehari-hari Putri justru bekerja sebagai tim editorial di Harian Soeka Cita, khususnya rubrik zodiak. Alih-alih meramal, Putri hanya mengarang bebas saja isi ramalan setiap minggunya. Putri tidak takut kena masalah, karena dia yakin rubrik itu tidak ada yang baca—zaman sekarang siapa yang masih membaca ramalan zodiak?
Sampai suatu hari, seorang pria datang ke kantor Soeka Cita dan marah-marah karena ramalan Putri dinilai menjerumuskan. Pria itu bilang, gara-gara ramalan Putri, jalinan asmaranya dengan sang kekasih yang sudah jalan 4 tahun berantakan. Situasi semakin aneh saat pria itu mendesak Putri untuk menentukan ramalan zodiaknya lagi: haruskah pria itu mengejar sang mantan atau merelakan? Yang paling gawat, pria itu terus menempeli Putri seperti lintah sampai permintaannya dipenuhi!
Putri pusing tujuh keliling. Haruskah dia membela diri dan membongkar rahasia dapur perusahaan? Kenapa juga Putri harus mengurusi kisah cinta orang lain saat hidupnya sendiri berantakan?
YUHUUUU~
Cerita baru, guys. Ini novela pendek ya. Hanya 10 part. Pemanasan dulu nih, silakan dibaca gratis.
Tenang, nggak bakal bikin sakit kepala. Habis mumet bareng Mas Garin dan Mbak Rayya, kita seneng-seneng dulu sama Putri yang lagi mumet. Hahaha
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
