
Katanya bangga sama karya anak bangsa, tapi pas iklan malah pake AI?
Wakil Hokage sibuk promosi kecanggihan teknologi, tapi lupa sama animator lokal yang dibiarin berjuang sendiri. Saat animasi lokal sukses, baru datang bawa bunga. Obrolan warung kali ini bukan cuma soal AI, tapi soal rasa yang digilas algoritma.
Obrolan Warkop Republik Konoha
4
3
9
Berlanjut
Di sebuah sudut warung kopi sederhana di Jakarta, tiga pria perantauan-Bayu si pengamat politik dadakan yang selalu penuh keresahan, Dimas si penengah logis dengan solusi damai, dan Joko si raja punchline yang bikin suasana adem-bertemu setiap malam sepulang kerja. Obrolan mereka bukan sekadar basa-basi. Mereka membahas isu-isu terkini di negeri ini-eh, maksudnya Konoha-mulai dari program makan bergizi gratis, revisi undang-undang, sampai persoalan rakyat kecil yang sering 'dimakan' oleh sistem.Dengan bahasa santai, sarkasme tajam, dan humor khas tongkrongan, series ini menyajikan kritik sosial dari sudut waras rakyat biasa yang masih punya mimpi, sekaligus perut yang belum tentu kenyang.Kalau kamu suka cerita yang bikin mikir tapi tetap ngakak, ini tempat yang pas buat duduk, ngopi, dan mikir bareng soal negeri tercinta... atau Konoha, istilah kerennya.
Katanya bangga sama karya anak bangsa, tapi pas iklan malah pake AI?
Wakil Hokage sibuk promosi kecanggihan teknologi, tapi lupa sama animator lokal yang dibiarin berjuang sendiri. Saat animasi lokal sukses, baru datang bawa bunga. Obrolan warung kali ini bukan cuma soal AI, tapi soal rasa yang digilas algoritma.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya
Pendidikan Merdeka, Guru Terjajah - Obrolan Warkop Republik Konoha
1
1
Hari Pendidikan Nasional tiba, tapi obrolan di warkop Pak Mul justru diwarnai rasa miris.
Bayu, Dimas, dan Joko membahas kondisi pendidikan yang masih jauh dari kata merdeka: murid belajar di ruang kelas bocor, guru honorer kerja ekstra sambil menunggu SK, dan kurikulum yang lebih sering berubah daripada dipahami. Harapan muncul pada kebijakan baru dan evaluasi yang mulai membumi, tapi semua itu belum cukup kalau pahlawan tanpa tanda jasa tetap diperlakukan seperti bayangan. Sebuah refleksi jujur tentang dunia pendidikan dari sudut warung kecil di Konoha.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan