
The Daily Jambi mencuri-curi kesempatan ngobrol bareng ditengah kesibukan Jagad Alfat Nusantara sebagai Project Officer Jambi Night Market. Senang rasanya mengetahui Jagad, Robi, Rivaldi, Dio Trisna, Fariz, Vivin, Regita, Medi yang merupakan penggagas Jambi Night Market adalah putra-putri daerah Jambi. Alih-alih lelah membaca sejarah, Jagad mengajak teman-temannya untuk membuat sejarah. Sejarah apa yang hendak dibuat? Simak artikel berikut ini.
Jambi Night Market merupakan gelaran festival malam di Jambi dengan fokus awal merangkul pelaku UKM makanan dan minuman di Jambi untuk lebih berkembang pasca pandemi Covid-19. Namun, tidak menutup kemungkinan meluaskan pangsa pasar ke bidang fashion, kedepannya. Jambi Night Market mengusung slogan #RamaikanPasar dan #PulihBersama.
Kawasan Pasar Sebagai Pusat kegiatan Ekonomi
The Daily Jambi mengapresiasi upaya pemuda-pemudi penggagas Jambi Night Market untuk mempertahankan pasar sebagai pusat ekonomi. Kegiatan perdagangan yang umumnya berlangsung pagi sampai sore hari saja, kini melalui Jambi Night Market kegiatan perdagangan aktif hingga malam hari. Kawasan pasar yang sejak dahulu hingga kini menjadi pusat perdagangan di Kota Jambi tidak ingin mereka tinggalkan seiring perkembangan jaman dan teknologi yang semakin pesat dengan adanya e-commerce. Begitulah seharusnya kegiatan ekonomi berlangsung di pasar.
Jambi Night Market direncanakan diselenggara tiga bulan sekali, hal ini mempertimbangkan teknis serta lokasi acara. Melihat situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan untuk melakukan loading barang pada siang hari (kegiatan perdagangan yang sibuk menyakitkan panitia) di kawasan pasar tepatnya di depan Istana Anak-Anak, maka Jambi Night Market diselenggarakan setiap hari Sabtu malam. Selain itu panitia melihat adanya peluang untuk menggelar acara Jambi Night Market pada malam hari di kawasan pasar karena belum pernah ada acara serupa yang terselenggara disini. Jika sebelumnya diselenggarakan hanya tiga malam saja pada Maret lalu, kini Jambi Night Market Vol:2 akan diselenggarakan empat malam setiap Sabtu tanggal 18; 25 Juni dan 2; 8 Juli 2022.
Warna-warni Linimasa
Jambi Night Market Vol: 2 mengusung tema besar linimasa dengan maksud melempar ingatan kembali ke masa lampau. Selain tema besar tersebut, terdapat tema spesifik seperti malam ini yaitu Jambi Night Market mendadak dangdut (mencirikan identitas orang Indonesia). Selain tema dangdut pada hari pertama, tema Hip-hop di hari kedua untuk mencirikan modernitas. Malam ketiga akan mengusung tema Melayu Merayu.
Tema-tema tersebut didukung oleh penampilan pengisi acara seperti penyanyi dangdut dan kelompok musik angklung. Adapun mereka terdiri dari penyanyi Agustian dan Komunitas Angklung Keliling bernama Arjuna Sriwijaya Angklung. Semarak penampilan para pengisi acara berhasil menghibur pengunjung dan tentu saja The Daily Jambi tidak ketinggalan ikut bernyanyi sambil berjoget.
Antusiasme Masyarakat
Jambi Night Market Vol: 2 diikuti oleh 75 pengisi tenant dari berbagai macam UKM pedagang makanan dan minuman. Kedepannya, tidak menutup kemungkinan untuk menghadirkan pelaku usaha bidang busana(fashion), dan lain-lain. Tersedia juga area bermain anak yang seru untuk mengakomodasi pengunjung yang mengajak serta anak kecil ke Jambi Night Market.
Jika dilihat dari antusiasme pengunjung yang hadir, tampaknya misi #RamaikanPasar dan #PulihKembali cukup berhasil. Meskipun cuaca sedikit gerimis, tidak mengurangi pengunjung yang hadir malam itu.
The Daily Jambi membayangkan betapa besar efek ekonomi yang bisa dirasakan dari gelaran Jambi Night Market. Para pedagang UKM #PulihKembali serta masyarakat #RamaikanPasar di malam hari. Besarnya putaran uang yang terjadi semoga mampu membangkitkan perekonomian di Kota Jambi pasca pandemi Covid-19.
Gabut: Gagasan Baik Untuk Tumbuh
The Daily Jambi ingin menawarkan sudut pandang alternatif mengenai kegiatan kumpul-kumpul atau lumrahnya disebut nongkrong. Umumnya yang terjadi ketika nongkrong hanya gabut tidak produktif menghasilkan apapun. Bagaimana kalau gabut dimaknai sebagai Gagasan Baik Untuk Tumbuh?
Cerita singkat awal mula gagasan Jambi Night Market terjadi ketika sekumpulan pemuda-pemudi merasa gabut saat nongkrong. Pandemi Covid-19 menjadi kabar buruk bagi mereka dan hamper Sebagian besar dari kita. Kabar baiknya adalah gabut mereka menghasilkan Gagasan Baik Untuk Tumbuh. Apa yang sedang kita bicarakan ini adalah buktinya. Gabut tidak selalu negatif, pada individu/kelompok tertentu gabut ternyata menjadi Gagasan Baik Untuk Tumbuh.
Jambi Night Market diinisiasi oleh pemuda-pemudi berawal dari ide untuk mengisi waktu luang yang produktif selama pandemi Covid-19. Seperti yang sudah diceritakan di atas. Mereka adalah mahasiswa asal Jambi yang berkuliah di beberapa kampus seperti Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Universitas Padjajaran, Institut Seni Budaya Indonesia Bandung, dan lain-lain. Gagasan tersebut mereka adaptasi dari acara-acara yang pernah terselenggara atau merek kunjungi sewaktu merantau kuliah di Pulau Jawa. Malioboro Jogja, Pasar Semawi Semarang dan Permindo Night Market di Padang merupakan beberapa referensi mereka. Bahkan, Permindo Night Market yang telah berlangsung selama tiga bulan (harus hiatus selama pandemic Covid-19) turut mengapresiasi gelaran Jambi Night Market.
Sebelum mengakhiri obrolan karena harus melanjutkan pekerjaan, Jagad menghimbau kepada mahasiswa-mahasiswi asal Jambi yang merantau kuliah di luar Jambi untuk dapat kembali dan membangun Jambi agar lebih berkembang lagi.
Semangat selalu ya tim Jambi Night Market! The Daily Jambi mendukung apapun yang menjadi upaya kebaikan bersama dan kebermanfaatan untuk masyarakat Jambi.
Terima Kasih kepada kanti-kanti pembaca setia artikel The Daily Jambi. Ikuti terus The Daily Jambi untuk mendapatkan info menarik lainnya.
#thedailyjambi #JambiNightMarket #RamaikanPasar #PulihBersama #Jambi
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi π₯°
