Dikehudupan yang bagaikan kubangan hitam yang terus menarikku ke dasar penderitaan, kau datang mengulurkan tanganmu lalu menarikku ke permukaan,
menunjukkan sebuah ketenangan dan memberikan arti kebahagiaan.
Bagiku kau adalah sang pangeran tanpa kuda putihnya. Namun masih sama perannya, penyelamat untuk sang upik abu ini. Terimakasih karna mau menyelamatkanku meski aku bukan sang putri yang cantik.
Livianca Andressa.

Senyumanmu yang bagaikan mentari itu mampu menembus lingkaran hitam bak labirin yang menjeratku, membuatku menemukan jalan kemana aku harus melangkah untuk keluar dari lingkaran hitam itu. Suara tawamu yang mengalun dengan indah mampu memberikan kekuatan pada diri ini untuk terus berjalan menjauh dari kegelapan. Kau adalah sang mentari untukku yang bagaikan pangeran buruk rupa dan penuh dengan kecacatan.
Afgralio Ivander